AdvetorialBeritaPemerintahanTanah Bumbu

Pemkab Tanah Bumbu dan Uniska MAB Inisiasi Kajian untuk Tingkatkan IPM

12
×

Pemkab Tanah Bumbu dan Uniska MAB Inisiasi Kajian untuk Tingkatkan IPM

Sebarkan artikel ini

BATULICIN,tanbunews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) bekerjasama dengan Fakultas  Ilmu Sosial dan  Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAB) tengah menyusun kajian untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2024.

Fokus utama kajian ini adalah peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di wilayah tersebut. Dyah Hartati Dewi, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappedalitbang Tanah Bumbu, menyatakan bahwa kerjasama dengan FISIP Uniska MAB merupakan langkah strategis dalam merumuskan kebijakan berbasis data dan penelitian.

“Kami berharap kajian ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi  pendidikan di Tanah Bumbu, serta memberikan rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah,” ujarnya.

Pertemuan awal yang diadakan di Aula Rapat Bappedalitbang Tanah Bumbu mempertemukan tim FISIP Uniska MAB yang dipimpin oleh Dekan FISIP, Dr. Hj Dewi Merdayanti, dengan para pejabat setempat.

Dr. Dewi menjelaskan bahwa kajian ini merupakan bagian dari tugas institusi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi  Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat.

Dr. Dewi menegaskan, “Ketiga pilar ini memiliki peran penting dalam membentuk kualitas institusi  pendidikan tinggi dan memberikan kontribusi signifikan terhadap masyarakat dan pembangunan nasional.

” MS Shiddiq, Ph.D, Ketua Lembaga Kajian Komunikasi dan Kebijakan Publik (LKKP) FISIP Uniska MAB, menambahkan bahwa kajian ini akan melibatkan berbagai metode pengumpulan data, termasuk survei lapangan, wawancara dengan pemangku kepentingan, dan analisis data sekunder.

“Fokus utama kami adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Rata-rata Lama Sekolah di Tanah Bumbu, seperti aksesibilitas  pendidikan, kualitas pengajaran, infrastruktur sekolah, serta dukungan dari pemerintah daerah,” jelasnya.

 

Menurut Shiddiq, meskipun ada tren peningkatan IPM di Tanah Bumbu, indikator Rata-rata Lama Sekolah masih di bawah target nasional.

“Ini yang menjadi fokus analisis kami untuk meningkatkan kualitas  pendidikan dan IPM secara keseluruhan,” tegasnya. Inspsektur Daerah Tanah Bumbu, Karmila, menyambut baik inisiatif ini dan berharap hasil kajian dapat segera diimplementasikan.

“Kami siap mendukung penuh kajian ini dan berharap dapat segera merumuskan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah di Tanah Bumbu,” katanya.

Penyusunan kajian ini diharapkan selesai sebelum akhir tahun 2024, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang program dan kebijakan  pendidikan di Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun mendatang.

Pemkab Tanah Bumbu optimis bahwa upaya ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan IPM, khususnya dalam bidang pendidikan.

“Kajian ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan kualitas  pendidikan dan pembangunan manusia,” pungkas Karmila.

Turut hadir dalam pertemuan ini adalah Wakil Dekan I FISIP Uniska MAB, Junaidy, Kaprodi  Ilmu Administrasi Publik, Sitna Hajar Malawat, serta sejumlah pejabat dari berbagai instansi terkait di Tanah Bumbu. (Humas FISIP Uniska)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *